Kamis, 24 Januari 2013

jejeran rapi yang menyengsarakan

 Sebelum tahun 2009 tepatnya didaerah kecamatan kayan hilir, kabupaten sintang, KALBAR. Dikenal sebagai salah satu wilayah yang menyimpan kekayaan alam yang luar biasa. Dari hutan yang sangat lebatm dan sungai-sungai yang membentang dan membelah antara kampung satu kekampung lainnya. Namun kenyataan itu sudah berbalik fakta, dahulu yang dikenal sebagai wilayah yang kaya akan sumber alam yang berlimpah dan sungai-sungai yang membentang didaerah itu semuanya sudah terancam wilayah yang sangat menghawatirkan karena keberadaanya perusahaan yang ingin  merampas dan menguasai daerah itu.

      sudah bisa diduga, perusahaan yang berasal dari negeri jiran atau malaysia itu sangat merugikan masyarakat setempat. Yaitu perusahaan penghasil minyak goreng (sawit). Perusahaan terbatas ini sudah memasuki seluruh kawasan yang ada dikecamatan kayan hilir. Tidak hanya kecamatan kayan hilir saja yang menjadi target mereka namun sudah banyak kawasan-kawasan lain yang sudah mereka huni sampai membuahkan hasil  sekarang.

      sebelum datangnya sawit kekecamatan kayan hilir tepatnya daerah penulis dilahirkan ini, penulis merasa bangga dengan daerah itu. Yang kaya akan sumber Alam, hasil hutan yang berlimpah. Namun setelah masuknya perusahaan terbatas itu penulis merasa sudah tidak ada harapan lagi untuk membangkitkan masa-masa dahulu yang bisa merasakan kesejukan alam dimana-mana. Semuanya telah hilang dan tak mungkin kembali lagi. tanah yang sudah dihuni dengan jejeran sawit yang amat rapi, membuat penulis sedih melihat tanah kelahiran sudah menjadi milik orang yang tak berhak hanya ditukarkan dengan sejumlah iming-iming uang. sungguh mereka yang penghuni asli daerah itu hanya bisa melihat dan merasakan keindahan semata tanpa memperdulikan masa yang akan datang dan berfikir pinghijauan sangat berarti dikehidupan ini.

     sebagian masyarakat menurutku hanya melihat dari satu sisi yaitu mempermudah akses jalan yang sekarang mereka nikmati. serta lapangan kerja yang cukup memadai. Namun mereka sama sekali tidak memikirkan apa yang seharusnya mereka pertahankan. Tanah leluhur mereka yang sudah hilang dan berganti kepemilikan, tanah yang subur menjadi debu-debu tanah yang sudah terbalik. tanpa mereka perdulikan nasip anak cucu mereka kelak. Dimana anak cucu mereka bisa membuat lahan untuk bercocok tanam, berkebun, dan lain-lain kalau tanah leluhur yang sudah menjadi milik mereka sudah berganti kepemilikan sekarang. permasalahan seperti ini tidak hanya difikirkan oleh satu orang saja, kalau kita ingin tanah leluhur kita tetap utuh, pertahankan apa yang seharusnya kita pertahankan. Jangan mudah tergiur dengan uang yang hanya beberapa juta yang mudah saja kita dapatkan kalau kita giat bekerja dan menanam karet disetiap lahan kepunyaan kita.

    Lingkungan yang tercemar, bahkan udarapun menjadi ikut berubah pesat menjadi hawa panas dimana-mana. Ini diakibatkan oleh tak ada laginya pepohonan yang mengeluarkan O2 yang sangat berguna bagi pernapasan. Dimana-mana sudah terganti dengan barisan rapi itu. Apakan tak ada niat dari b enak mereka ingin menghancurkan barisan dan jejeran rapi itu..??? namun itu tak mungkin sebelum masuknya perusahaan itu antara kedua belah pihak sudah menanda tangani hitam diatas putih. Sehingga tak ada yang bisa dilakukan karena sudah berjanji.

    Saya sebagai seorang yang asli dari masyarakat yang merasa kehilangan itupun hanya bisa menjerit dalam hati. Tak ada yang dapat saya saya lakukan untuk mencegah dan mengembalikan hutan seperti dahulu lagi, karena suara orang seperti diriku ini tak pernah dibenarkan oleh penduduk setempat. Yang mereka fikir dimana suara ku hanyalah benalu dalam kegiatan mereka. memang uang akan mengalahkan segalanya.
tanpa mereka sadari dengan uang yang mereka dapatkan itu sebentar lagi mereka akan merasakan susahnya mencari uang apabila tidak bisa mengolah dari apa yang mereka dapatkan itu.
Tanah yang seharusnya mereka isi dengan jejeran karet yang sangat menghasilkan malah mereka isi dengan jejeran rapi yang membuncitkan perut-perut pejabat. tak sadarkan mereka..???
dampak dari ini aka mereka rasakan nanti sebagai contoh yang penulis lihat daerah-daerah yang sudah memasuki masa panen dampaknya sebagai berikut;


  1. jalan akan hancur tanpa ada batas waktu, selalu hancur. meskipun mereka membantu dengan menambal dengan tanah bercampur batu
  2. pemanasan global
  3. keringnya air dimana-mana
  4. tercemarnya air sungai
  5. jalanan berdebu
  6. lahan bekas tak bisa ditanami karet
  7. kurangnya pasokan ikan yang dahulu mudah saja didapatkan
  8. hutan gundul,
  9. gunung gundul
  10. tentunya kalian akan menangis dan iri melihat orang-orang yang tidak menyerahkan tanah leluhur mereka kepada perusahaan. dan lebih pintar mengisi lahan kosong dengan jejeran canti yaitu karet yang bisa menjadikan kemakmuran hidup sampai kapanpun
  11. penyesalan tak kan pernah diawal selalu diakhir. kalau diawal bakal disebut pendaftaran
demikian tulisan kali ini, ditujukan kepada masyarakat daerah kecamatan kayan hilir, jangan pernah kalian jual tanah leluhur kalian sampai kapanpun kalau tidak mau menyesal kemudian. jagalah hutan kita, sungai kita. sekali lagi SAWIT ADALAH BENALU DIDAERAH KITA. jangan tergiur dengan uang yang semata hanya bisa membuat penyesalah yang berjuta dan miliaran yang kita sia-siakan. tanamilah lahan yang ada dengan karet yang bisa membuat kemakmuran hidup kalian.



Tidak ada komentar: